Kelestarian
lingkungan Indonesia merupakan hal terpenting bagi kelangsungan hidup manusia.
Lingkungan yang tetap lestari akan membuat hidup manusia lebih baik, manusia
hidup berdampingan dengan lingkungan, oleh karena itu manusia harus menjalin
persahabatan yang hakiki dengan lingkungan sekitar. Agar kelangsungan hidup
manusia dan harapan manusia untuk menjadi seorang khalifah dapat menjalankan
tugasnya dibumi tercinta ini. Salah satunya dengan tidak merusak lingkungan
melainkan selalu mencoba melestarikan lingkungan yang ada.
Apabila lingkungan
sudah terjaga kelestariannya secara optimal, maka pastinya kehidupan manusia
semakin terjamin. Kebutuhan hidup yang diperlukan manusia pun bisa didapat dengan
mudah tidak perlu harus mengeluarkan tenaga dan pikiran, salah satu hal penting
yang sangat dibutuhkan manusia dalam menjalani hidupnya adalah Air.
Air adalah sumber
kehidupan manusia, air sering digunakan manusia didalam hidupnya, kebayang
sekali bagaimana kalau di dunia ini tidak ada mata air setetes pun, maka bukan
tidak mungkin lambat laun manusia akan mengalami kematian apabila tidak adanya
kehadiran air.
Peran air bagi
kahidupan manusia sangat penting sekali, namun dari peran air tersebut manusia
masih meremehkan sumber air, yaitu didasari pada air sungai yang cokelat pekat
pertanda kotor dan tumpukan sampah dimana-mana, hendaknya manusia sadar dan
melakukan penyelamatan sumber air tersebut. Agar sumber air tidak rusak
sehingga manusia bias menjalani hidup penuh dengan kenyamanan.
Lingkungan dan sumber
air yang lestari salah satu faktor pembuat hidup manusia lebih indah dan
nyaman. Dengan kenyamanan tentu manusia akan hidup sejahtera bahkan tidak akan
dekat dengan yang namanya penyakit, penyakit datang dan menghampiri manusia
apabila lingkungannya kotor tidak terawat dengan baik, kuman-kuman,
bakteri, virus mudah tertular pada manusia. Namun sebaliknya penyakit akan
menjauh dari manusia apabila lingkungan sekitar terawat kebersihan dan kelestariannya.
Seperti kita ketahui
bahwa negara kita Indonesia termasuk salah satu anggota konvensi pelindung
lingkungan dunia internasional di Washington. Akan tetapi walaupun Indonesia
sudah termasuk anggota Konvensi pelindung lingkungan, perhatiannya terhadap pelestarian
lingkungan sendiri sangat kurang, baik pemerintah ataupun masyarakat kecintaan
terhadap lingkungan masih kurang.
Hal seperti itu dapat
kita ketahui dari berbagai media masa tentang maraknya pemberitaan adanya
pencemaran lingkungan baik oleh limbah pabrik maupun oleh ulah tangan manusia
sendiri, yang berdampak pada sumber air yang seriang kita gunakan, khususnya
masyarakat yang bertempat tinggal disekitar pinggiran sungai, yang selalu
menggunakan air sungai untuk keperluan hidupnya, dimana air sungai tersebut
sering digunakan dalam hal mencuci pakaian, mandi,dsb. Apabila masyarakat
tersebut tidak dapat memelihara kebersihan lingkungan sekitar sungai, bukan
tidak mungkin akan mudah dekat dengan penyakit.
Beralih dari
masyarakat sekatar sungai, kita lihat masyarakat lain walaupun tidak tinggal
dekat dengan sungai, masyarakatnya juga sama masih kurang perhatiannya terhadap
pelastarian lingkungan. Pembuktiannya adalah sampah berserakan dimana-mana
bagaikan tidak punya kesadaran masyarakat terhadap kepedulian akan pelestarian
lingkungan , begitu juga dengan sumber air baku kesediannya masih dipandang
sebelah mata, banyak sumur-sumur masyarakat, tempatnya berdampingan dengan
selokan dan pembuangan air sisa rumah tangga, separti air sabun dsb.
Dampak dari hal
tersebut dalam kurun waktu singkat belum begitu terasa, namun apabila dalam
kurun waktu yang lama dapat masyarakat rasakan betapa pentingnya melestarikan
lingkungan. Semua ini yang akan menanggung akibatnya adalah semua masyarakat
yang tidak memberi perhatian pada kelestarian lingkungan. Tidakkah kita kasihan
pada diri kita sendiri, yang harus menjalani hidup dengan lingkungan tidak
bersahabat, kurang dari kenyamanan.
Permasalahan tersebut
masalah kita semua yang perlu diatasi, semua pihak terkait didalamnya oleh
karena itu kita tidak bisa menyalahkan siapapun juga, yang terpenting bagaimana
menangani pelestarian lingkungan agar tetap terjaga dan terawat secara
berkala dengan tuntas, atau paling tidak dapat meminimalkan permasalahan
pelestarian lingkungan di Indonesia.
Untuk bisa
meminimalkan persoalan tersebut, tentunya kita perlu peran Generasi muda
terhadap pelestarian lingkungan, agar sedikitnya permasalahan dapat diatasi.
Peran Generasi muda
dalam pelestarian lingkungan di masyarakat sangat di butuhkan, karena para
pemuda lebih mengerti akan pentingnya lingkungan, dengan adanya generasi muda
bisa memberi tahu kepada para masyarakat terhadap pentingnya lingkungan yang
sehat dan memberi tahu dampaknya bagaimana apabila tidak menjaga lingkungan.
Generasi muda harus
saling mendukung untuk menjaga tanah air tercinta ini dari segala bentuk
kerusakan. Khususnya terhadap pencemaran lingkungan di sekitar masyarakat,
generasi muda diharapkan menjadi motor penggerak go green, sekaligus sebagai agent
Perubahan wajah bumi yang bersahabat (Republika, 13 Januari 2009).
Seyogyanya generasi
muda bisa menciptakan perubahan besar terhadap lingkungan, dan mempunyai andil
yang sangat besar mengenai pelestarian lingkungan Indonesia. Dimulai dari hal
yang terkecil misalkan pemuda bisa memulai dengan mensosialisasikan kepada
masyarakat, dengan tidak membuang sampah sembarangan apalagi jika membuang
sampah ke sungai, karena dampaknya fatal akan mencemari lingkungan. Kemudian
dengan memberikan penyuluhan dan pengarahan kepada masyarakat sekitar supaya
pelestarian lingkungan terjaga dengan baik dan sejahtera.
Sebenarnya hal yang
seperti itulah yang dibutuhkan oleh masyarakat kita, agar masyarakat lebih
mengerti dan dapat menjaga lingkungan supaya tetap lestari.
Peduli lingkungan
merupakan cermin cinta tanah air akan membawa bangsa ini bangkit. Menuju era
baru kemajuan bangsa ( Pramesti, Republika, selasa 13 Januari 2009).
Generasi muda yang
peduli dalam melestarikan lingkungan adalah salah satu cerminan rasa cinta para
pemuda akan tanah air, setidaknya dengan melestarikan lingkungan.Generasi muda
telah membantu pemerintah untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
limbah rumah tangga sering kali menjadi hal yang biasa padahal berpengaruh
terhadap pencemaran lingkungan.
Berikut beberapa kiat
mengurangi sampah (limbah rumah tangga) yang bisa dilakukan :
Gunakan serbet atau
sapu tangan untuk membungkus kado, ikat dengan pita supaya cantik, serbet dan
sapu tangan bisa digunakan kembali berbeda dengan kertas kado yang bisanya
sekali pakai dan biasanya langsung dibuang (Rahayu, Iman, menangani limbang
dengan kimia).
Seharusnya memang
seperti itu, agar dapat mengurangi sampah yang tiap hari kian banyak dengan
mengganti kertas kado oleh serbet atau sapu tangan. Karena kertas kado
setelah digunakan langsung dibuang menjadi sampah sedangkan sapu tangan atau
serbet bisa digunakan kembali, tidak akan dibuang menjadi sampah.
Jika hanya membeli
makanan ringan atau susu kotak dan barang lainnya biasakan untuk menolak
kantong plastik pembungkusnya. Masukan ke dalam saku atau tenteng begitu
saja untuk mengurangi sampah plastic. (Rahayu Iman, menangani limbah dengan
kimia).
Seringkali ketika
kita belanja sesuatu barang seperti makanan ke warung oleh pemilik warung suka
diberi pembungkusnya yaitu berupa kantong plastik. Padahal apabila kita
berfikir jauh dan ingin mengurangi pencemaran lingkungan oleh sampah kita tak
perlu menggunakan kantong plastik sebagai pembungkusnya, cukup dengan dimasukan
kedalam saku.
Kemudian setelah
sampah, air limbah juga kurang diperhatikan akibatnya lingkungan tercemari dan
merembet ke tercemarnya sumber air bersih. Pengelolaan air limbah dinilai
masih kurang mendapat perhatian, itu terlihat dari tidak berfungsinya instalasi
pengolahan limbah terpadu di banyak kota di Indonesia. (Tempo Interaktif,
Minggu 01 Oktober 2006).
Pengelolaan limbah
yang akan bermanfaat bagi masyaraat untuk mengurangi rusaknya sumber air baku,
sebaiknya ditingkatkan dan diperhatikan baik oleh pemerintah dan oleh kita
semua selaku masyarakat.
Instalasi pengolahan
air limbah di Indonesia secara umum, baru melayani 436 persen jumlah penduduk.
Akibatnya 5,6 juta ton limbah yang belum diolah setiap harinya masuk ke
lingkungan dan mencemari sumber air baku. Kurangnya perhatian pada
pengelolaan air limbah itu juga terlihat dari kepemilikan jamban, sebanyak 22
persen penduduk Indonesia belum memiliki jamban “akibatnya masyarakat
menggunakan sungai sebagai tempat jamban. (Tempo Interaktif, Minggu 01 Oktober
2006).
Peningkatan intalasi
pengolahan limbah diperlukan agar 516 jutaan ton limbah bisa diolah dan limbah
pun berkurang apalagi sampai masuk lingkungan. Jamban adalah salah satu sarana
para setiap masyarakat untuk mempermudah pembuangan kotoran, maka dari itu
jamban penting sekali dan perlu dimiliki.
Permasalahan mengenai
pelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama, kita tidak bisa
meyalahkan pihak manapun, pekerjaan rumah masyarakat Indonesia agar mempunyai
lingkungan nyaman, bersih dalam kelangsungan hidup.
Berdasarkan hasil
pengamtan dan referensi baku, penulis berpendapat bahwa penyebab permasalahan
diatas ada beberapa factor:
Faktor Ekonomi, manusia tahu akibatnya apabila tidak
memiliki jamban, pasti larinya akan ke sungai dan saluran air lainnya yang akan
mencemari lingkungan, tapi bagaimana lagi karena ekonomi masyarakat sekitar
yang tidak mampu membeli jamban, penghasilan sehari-hari hanya cukup untuk
makan dan kebutuhan penting lain, padahal jamban merupakan hal penting yang
wajib dimiliki masyarakat
Lemahnya Penegak
Hukum, Indonesia meskipun
sudah mempunyai UULH (Undang-Undang Lingkungan Hidup) yakni UU RI tahun 1982
tentang pengaturan mengenai ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan
hidup akan tetapi masih banyak masyarakat mencemari lingkungan yang secara
tidak sadar dapat merusak sumber daya air bersih dan banyak
perusahaaan-perusahaan besar yang membuang limbah sisa produksi sembarangan
melalui air sungai padahal masyarakat sekitar sungai sering menggunakannya.
Kecilnya pendanaan
pelestarian lingkungan hidup dalam penyediaan sumber daya air baku
Untuk melestarikan
lingkungan, tentu sedikitnya dibutuhkan dana dari pemerintah yang berasal dari
anggaran pemerintahan dan perusahaaan-perusahaan, biaya tersebut diperlukan
untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, untuk menyediakan jamban umum atau
program pemberian jamban gratis bagi yang belum mempunyai jamban.
Pembuatan tempat pembuangan akhir agar sampah bisa terkelola dan tidak ada lagi
masyarakat yang membuang sampah ke sungai. Untuk perusahaan yang menghasilkan
limnbah pabrik, diupayakan limbah tersebut harus sudah difilterisasi terlebih
dahulu.
Sedikitnya lembaga
pelestarian lingkungan, seperti
kita ketahui bahwa wilayah Indonesia yang begitu luas, maka sendirinya
membutuhkan lembaga khusus untuk menjaga pelestarian lingkungan Indonesia.
Ternyata lembaga khusus yang menangani pelestarian lingkungan sangat sedikit,
tidak berimbang dengan luas wilayah Indonesia.
Kurangnya pendidikan
mengenai arti pentingnya melestarikan lingkungan terhadap masyarakat.
Pendidikan
pelestarian lingkungan,
pendidikan di Indonesia belumlah menyeluruh atau menyebar ke segala lapisan
masyarakat khususnya masyarakat yang tinggal di pedesaan. Dengan alasan
tersebut maka pencemaran lingkungan sering kali terjadi. Hal ini tak bisa
disalahkan begitu saja, karena ketidaktahuan mereka terhadap terhadap arti
pentingnya melestarikan lingkungan bagi kehidupannya.
Permasalahan tersebut
perlu dicari solusinya yang sedikitnya diharapkan bisa memperkecil pencemaran
lingkungan. Penulis berusaha menuangkan fikirannya yang didukung dari buku
sumber menyelesaikan permasalahan dengan beberapa upaya, diantaranya :
Penyelenggaraan
pendidikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan pelestarian
lingkungan guna tersedianya sumber daya air baku.
Untuk mendukung upaya
pelestarian lingkungan dan sumber air Indonesia, diperlukan ilmu dan teknologi
yang tepat cocok dengan keadaan Indonesia untuk mencapai tujuan itu, maka perlu
dilakukan pendidikan keahlian dan pendidikan yang berhubungan dengan
kemampuan melestarikan lingkungan.
Pendidikan keahlian
yang lebih khusus mengenai pelestarian lingkungan Indonesia dapat dibina secara
bertahap di tingkat perguruan tinggi, sehingga dapat dihasilkan tenaga ahli
(khususnya generasi muda) yang sesuai dengan kebutuhan pelestarian lingkungan
hidup di Indonesia.
Dalam meningkatkan
kesadaran masyaakat terhadap usaha pelestarian lingkungan, maka pendidikan ilmu
lingkungan yang dapat diberikan sebagai mata pelajaran umum mulai dari tingkat
SD sampai perguruan tinggi. Supaya para generasi mempunyai bekal pengetahuan
tentang lingkungan yang bisa diaplikasikan pada kehidupan. Di samping itu
berbagai penyuluhan dapat dikembangkan untuk meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pelestarian lingkungan baik berupa penyuluhan dsb.
Memperbanyak
pendirian lembaga pelestarian lingkungan Indonesia agar lingkungan tetap
lestari dan asri terjaga dengan baik.
Pendirian
lembaga-lembaga penyelamat kelestarian lingkungan tidak hanya berasal dari
pihak pemerintah saja, baiknya dari berbagai kalangan juga mendirikan misalnya
pendirian lembaga tersebut bisa berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa maupun
masyarakat biasa yang merasa peduli terhadap kelestarian lingkungan. Peran
masyarakat khususnya generasi muda penerus bangsa sangat membantu pemerintah, karena
apabila ada kerjasama yang baik dari berbagai lembaga akan mempermudah dalam
upaya menuju kelestarian lingkungan tanah air Indonesia.
Pemanfaatan limbah
agar tercipta lingkungan tetap lestari
Kita lihat terlebih
dahulu limbah rumah tangga biasanya yang sering mencemari lingkungan, sebagai
makhluk sosial tentunya kita harus memikirkan bagaimana cara meminimalkan
limbah rumah tangga tersebut. Kebanyakan limbah rumah tangga berupa
sampah, sebenarnya sampah bisa dijadikan usaha kecil yang dapat menghasilkan
uang, misalnya sampah plastik bekas bungkus makanan ringan, bekas kaleng susu,
dsb. Bisa dijadikan barang-barang menarik dan berguna. Sepeerti tas,
sandal, figura, kipas, daripada dibiarkan begitu saja lebih baik dimanfaatkan.
Berbeda halnya dengan
pemanfaatan limbah pertanian dan perkebunan, limbah pertanian berupa pupuk atau
kotoran ternak yang terbawa air sungai dalam jumlah besar bisa sama berbahaya
dengan limbah yang bersal dari industry pabrik, untuk mengatasi hal tersebut,
limbah pertanian dan perkebunan bisa dimanfaatkan sebagai sumber energy
listrk. Energy listrik yang dihasilkan disebut energy bio massa, selain
diubah menjadi energy bio massa, limbah pertanian juga dimanfaatkan sebagai
pakan ternak, antara lain pucuk tebu, daun tebu, jerami kedelai, kulit kedelai,
jagung, kulit kopi, bulu uggas, dsb (Rahayu Iman, Menangani limbah dengan
kimia)
Pada dasarnya semua
jenis limbah berbahaya dan merugikan, akan tetapi apabila kita bisa
memanfaatkan dan mengolahnya akan menguntungkan kita, yang tadinya merugikan
bisa menghasilkan dengan kreativitas yang setiap orang miliki pasti bisa
merubah sampah menjadi peluang usaha.
Pengembangan rohani
manusia agar menjadi manusia berakhlak dan cinta terhadap lingkungan.
Pencemaran lingkungan
akibat kebersihan yang kurang diperhatikan masyarakat akan berdampak pada
penyediaan sumber air baku, apabila manusia salah bertindak dalam
memperlihatkan lingkungan maka lingkungan akan tidak bersahabat dengannya.
Pengembangan dan
pemberian rohani yang cukup agar akhlak manusia terjaga memungkinkan manusia
sadar akan kelestarian lingkungan dan sumber air baku Indonesia. Di dalam
agama juga disebutkan bahwa “kebersihan merupakan sebagian dari iman”.
peranan lingkungan
yang lestari sangat besar terhadap kelangsungan hidup manusia, karena dari
lingkungan bersih dan lestari manusia dapat memenuhi berbagai kebutuhan
hidupnya. Namun peran dan perhatian kita terhadap pelestarian lingkungan bersih
masih sangatlah kurang. Bahkan secara tak sadar dan tak jarang kita selalu
mencemari lingkungan yang memberikan manfaat itu.
Didalam pelestarian
lingkungan Indonesia peran generasi muda sangat dibutuhkan, supaya kelestarian
lingkungan bisa terjaga dan tidak terabaikan begitu saja. Karena apabila
lingkungan sekitar kita lestari, bersih, maka kehidupan masyarakat Indonesia
akan lebih sejahtera, terhindar dari berbagai ancaman hidup. Peduli akan
lingkungan merupakan cermin rasa cinta tanah air, dan generasi muda yang cinta
tanah air akan membawa bangsa Indonesia menuju era baru kemajuan Bangsa. Selain
itu kesadaran dan kepedulian masyarakat kita perlu ditambahkan, diawali dengan
rasa peduli terhadap hal-hal kecil diantaranya dengan tidak membuang sampah
sembarangan.
Memang Permasalahan
mengenai Pelestarian Lingkungan disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satu
faktor utamanya adalah kurangnya kesadaran masyarakat terhadap usaha
pelestarian lingkungan sebagai kelangsungan hidup.
Oleh karena itu
dengan beberapa upaya seperti yang telah dikemukakan di awal diharapkan
permasalahan tentang upaya melestarikan lingkungan Indonesia dapat
terselesaikan secara tuntas atau paling tidak, dapat meminimalkan permasalahan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !